Artikel tentang Pacaran


Pacaran itu Baik atau Buruk? 

Masa remaja adalah masa yang indah. Banyak hal yang terjadi pada masa transisi remaja dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Salah satu hal yang menarik yang terjadi dalam dunia remaja adalah trend pacaran yang digemari sebagian remaja, walau tidak sedikit juga orang dewasa gemar melakukannya. Bahkan ada rumor yang menarik, bahwasanya bila ada remaja yang belum punya pacar berarti belum mempunyai identitas diri yang lengkap. Memang tidak dapat dipungkiri bila pacaran merupakan fenomena tersendiri dikalangan remaja. Pengertian pacaran adalah serangkaian aktivitas bersama yang diwarnai keintiman (seperti adanya rasa kepemilikan dan keterbukaan diri) serta adanya keterikatan emosi antara pria dan wanita yang belum menikah dengan tujuan untuk saling mengenal dan melihat kesesuaian antara satu sama lain sebagai pertimbangan sebelum menikah. Pacaran itu sendiri sebenarnya memiliki dampak terhadap remaja tersebut, misalnya memiliki dampak terhadap prestasi belajar. Dampak yang ditimbulkan tentu beragam, ada yang berdampak positif tetapi ada juga yang berdampak negatif.
Bagi remaja (siswa) pacaran merupakan sesuatu yang sudah biasa dilihat atau juga dilakukan oleh para remaja (siswa), secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar mereka menjadi menurun atau semakin giat belajar. Berpacaran dapat pula membuat prestasi belajar seorang remaja (siswa) meningkat dan semakin giat belajar, contohnya pada saat seorang siswa yang sedang berpacaran mereka dapat merasa tidak ingin kalah dari pasanganya dalam hal apapun karena di saat dia kalah dari pasanganya maka dia akan merasa malu dan ingin melebihi apa yang diraih pasanganya itu terutama dalam hal pelajaran. Terkadang mereka membuat suatu permainan kecil apabila salah satu dari mereka mendapat nilai jelek dari pasangannya, maka pasangan yang menang dapat meminta apa saja dari pasangannya tetapi dalam batas wajar. Hal tersebut juga dapat membuat mereka menjadi giat belajar apabila seorang siswa yang berpacaran maka mereka akan selalu ingin masuk sekolah setiap hari karena ingin bertemu pasangannya hal ini juga dapat mempengaruhi absensi siswa menjadi giat untuk datang ke sekolah.
Pacaran dapat membuat prestasi belajar siswa menurun, contohnya ketika belajar seorang siswa yang berpacaran pasti akan terganggu konsentrasinya karena pasangannya selalu mengirim pesan dan siswa tersebut pasti hanya fokus untuk membalas pesan tersebut dan melupakan waktu belajarnya. Siswa yang berpacaran juga memberikan dampak malas untuk masuk sekolah ketika sedang bertengkar dengan pasangannya atau berpisah menyebabkan malas bertemu dengannya di sekolah. Beberapa contoh tersebut mewakili dampak negatif yang ditimbulkan dari berpacaran pada saat usia remaja. Bagaimanapun juga  seorang remaja (siswa) yang berpacaran, memiliki dampak negatif yang lebih banyak dibandingkan dampak positifnya. Oleh karena itu, peranan orang tua dan guru sangat diperlukan untuk membimbing para remaja agar terhindar dari perilaku-perilaku negatif yang ditimbulkan berpacaran.
Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk membimbing anak-anaknya adalah memantau dan selalu mengawasi kegiatan mereka apakah mereka dapat menepatkan waktu yang tepat atau tidak seperti saat belajar maka harus belajar. Hal itu dapat membuat mereka tidak melupakan kegiatan belajarnya karena terlalu memikirkan hubunganya. Selain itu, orang tua juga dapat mengajarkan hal-hal apa yang dilarang oleh agama kepada seseorang yang bukan muhrimnya sehingga perilaku negatif dapat dihindarkan akibat berpacaran.
Guru adalah salah peranan penting dalam prestasi belajar di sekolah bagi seorang siswa dimana guru merupakan orang tua setelah di sekolah selain ayah dan ibu di rumah. Peran guru dalam membimbing siswa yang berpacaran agar tidak menurun prestasi belajarnya adalah dengan cara selalu memberi nasihat semangat dan dorongan kepada siswa dan tak lupa mengajarkan bagaimana berpacaran yang baik dan tidak melupakan kewajiban belajarnya. Selain hal tersebut, seorang guru dapat pula mengajarkan mana hal yang baik dan buruk.
Pada dasarnya, berpacaran saat remaja merupakan hal yang tidak baik karena secara usia dan psikologi seorang remaja belum siap. Dari pacaran kita juga dapat melihat berbagai pandangan, serta hal-hal yang kurang baik atau yang sangat baik. Semuanya tergantung kita masing-masing, bagaimana kita berpikir dan memilah-milah hal tersebut. Pacaran tidak apa-apa dilakukan terutama untuk meningkatkan prestasi belajar. Selain itu peran orang tua dan guru sangat penting agar mereka tidak terjerumus dalam perilaku-perilaku tidak baik yang ditimbulkan dari berpacaran.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Dialog Bahasa Jerman Memesan Hotel ( Hotel Buchen ) beserta Artinya

Sejarah Microsoft Word